PROBOLINGGO – Dalam sejarah keberadaannya, Masjid tidak hanya dijadikan sebagai tempat salat semata, melainkan digunakan pula untuk kegiatan-kegiatan pendidikan, sosial dan kegiatan lainnya yang membawa manfaat bagi masyarakat.Masjid menjadi pusat peradaban. Di masjid pula tercipta persaudaraan dan persatuan umat muslim. Dahulu tidak asing apabila masyarakat berkumpul mengadakan diskusi-diskusi soal pemberdayaan ekonomi umat di masjid-masjid. Dengan banyaknya masjid di Indonesia, bahkan di desa-desa telah terbangun masjid terkadang lebih dari satu mengharapkan fungsi masjid sebagai media dakwah perlu ditingkatkan kembali.
Adalah Masjid Jamik Baitis Salam Desa Karanganyar, Paiton, Probolinggo, Jawa Timur tengah berupaya membangun sebuah peradaban masyarakat melalui program kegiatannya.
“Kegiatan masjid Baitis Salam harus mengarah kepada pemberdayaan masyarakat pula. Makanya program kegiatannya ada yang bersifat keagamaan, pendidikan dan sosilan kemasyarakatan, ” ungkap salah satu pengurus Masjid Jamik Baitis Salam saat rapat kerja pengurus takmir, Minggu (13/02/22).
Selain dari itu, Masjid Baitis Salam ini menyediakan kopi dan teh hangat setiap hari bahkan ada gorengannya.
“Agar masyarakat semakin tertarik datang ke Masjid Baitis Salam, Maka pengurus takmir telah mengupayakan melalui banyak cara termasuk diantaranya menyediakan kopi dan the, juga terkadang ada kuenya, ” kata H, Rofi’i Koordinator Bidang Humas Masjid Baitis Salam.
Ia menambahkan, umat islam harus lebih senang ke masjid daripada ke tempat-tempat hiburan.
“Memakmurkan masjid itu bagian dari perintah agama, ” sambungnya.