PROBOLINGGO - Orang berdoa yang tidak dibarengi dengan ikhtiar itu sama halnya dengan berbohong. Hal ini disampaikan KH. Moh. Zuhri Zaini pada acara Haul dan Harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo, Ahad (27/02/22).
Pada acara itu, Kiai Zuhri menyampaikan pentingnya haul dan harlah ke 73 Pesantren Nurul Jadid.
Baca juga:
Kaum Sodom, Sejarah Terulang Kembali
|
"Diharapkan dengan adanya haul ini kita bisa menyambung kepada para almarhumin terutama berkait dengan semangat perjuangan dan adabnya, " imbuhnya.
Terutama para dewan pengasuh dan semua yang meneruskan perjuangan beliau di Pesantren saat ini, " ungkapnya.
Disamping itu, dengan adanya haul dan harlah ke 73 agar tali ukhuwah sesama pengabdi.
"Kegiatan ini sangat penting untuk mempererat hubungan, " sambungnya.
Baca juga:
Dini Hari, Melepas Teman Berhaji
|
Selanjutnya, Kiai Zuhri memohon maaf apabila ada dalam pelaksanaan haul dan harlah kurang kesempurnaan.
"Ilmu yang wariskan nabi adalah ilmu yang menjadi pedoman kita, sehingga mampu membawa kita kepada jalan yang di ridhai Allah.
Selanjutnya, Kiai Zuhri menyampaikan, kalau kita mendoakan para Masyayikh karena kita ingin mendapat luapan barakahnya.
"Ketika air mengeluap maka kita akan mendapatkan luapannya, " lanjutnya.
Ia menambahkan, kita ingin meneladani semangat dan kiprah pengabdiannya ditengah masyarakat dan juga akhlaknya.
"Jadilah kau anak siapapun tidak harus jadi anak keturunan darah biru, tapi berusaha dan berupaya untuk mati tersenyum dan orang di sekitar kita menangis dan kita dikenang karena jasa jasanya.
Masih kata beliau, saat ini semakin hari perkembangan zaman terasa semakin kurang baik, walaupun dari penampilan semakin baik.
"Dulu walaupun penampilan kurang baik tapi akhlaknya baik, "terangnya.